Senapan Serbu M-16 mulai dipakai Tentara Amerika Serikat (AS) pada Perang Vietnam 1965 – 1972. Saat Kunjungan ke Divisi Linud AD-AS di Fort Bragg, North Carolina, April 1971, KSAD Jenderal Umar Wirahadikusumah meninjau Satuan Linud AD-AS yang bersenjatakan Senapan M-16.
KSAD Jenderal Umar Wirahadikusumah lalu menugasi Athan RI, Brigjen Soesilo Soedarman untuk menjajagi pengadaan Senapan M-16. Senapan Serbu M-16, kaliber 5,56 mm, dengan berbagai variannya, buatan Pabrik COLT-USA, mulai dipakai Satuan TNI-AD pada 1973. Senapan buatan AS ini memiliki berat 2,89 Kg (kosong) dan 3,40 Kg (isi peluru).
Pada 1978, Menteri Hankam/Pangab, Jenderal M Jusuf, didampingi KSAD Jenderal Widodo, KSAU Marsekal Ashadi Tjahjadi dan Danjen AKABRI, Mayjen Soesilo Soedarman memeriksa Senjata M-16A1 yang baru untuk Para Taruna AKABRI. Kini, Senapan Serbu M-16A1 menjadi salah satu Koleksi Senjata di Museum Soesilo Soedarman, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.