Pada 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mencanangkan Tri Komando Rakyat (TRIKORA) untuk membebaskan Irian Barat dari Penjajah Belanda. TNI/ABRI bersiap menggelar Operasi Mandala melaluiPendidikan Militer bagi Perwira TNI di Rusia dan mendatangkan Peralatan Utama Sistem Persenjataan (ALUTSISTA) dari Rusia.
Pada Januari 1961, Menteri Keamanan Nasional/KSAD, Jenderal AH Nasution, berkunjung ke Moscow, Rusia untuk pengadaan ALUTSISTA Operasi Pembebasan Irian Barat. Kunjungan ke Moscow Rusia itu juga dimaksudkan untuk menjajaki Kerjasama pendidikan TNI di Rusia.
Pada Maret 1963, Menhan Rusia, Marsekal Rodion Molinovsky tiba di Jakarta, disambut Jenderal AH Nasuiton, Jenderal A Yani, Laksamana Martadinata, dan Marsekal Omar Dhani. Kemudian medio 1962-1963, sejumlah Perwira TNI-AD mengikuti Pendidikan SESKOAD di Moscow, diantaranya adalah Mayor Soesilo Soedarman, Mayor Soesidarto, Mayor Elly Soengkono, Mayor Wing Wiryawan, Letkol Soeratmo, Letkol Soemrahadi, dan Mayor Toyib.
Pesawat Pembom Srategis bermesin jet buatan Rusia, TU-16 Badger, masuk jajaran AURI Tahun 1962. Membawa Bom seberat 9 Ton. AURI diperkuat 26 Pesawat Pembom Strategis TU 16/Badger, di Skadron Udara 41 dan Skadron Udara 42. Skadron Pembom Strategis TU-16/Badger AURI pernah menerobos Alice Spring di ditengah Benua Australia tanpa terdeteksi Radar Australia.
Pada 1964, Panglima KOTI, Letjen Ahmad Yani, meninjau kesiapan pesawat pembom strategis AURI, TU 16/Badger. Wakil Panglima Komando Mandala Siaga, Komodor Leo Watimenna, juga meninjau kesiapan Skadron Pembom Strategis TU-16/Badger untuk Operasi Dwikora (1964). Kini miniatur Pesawat Pembom Srategis TU-16 AURI itu menjadi koleksi di Museum Soesilo Soedarman, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.