Dakota C-47 merupakan pesawat angkut militer sayap rendah (low wing) yang dikembangkan dari pesawat Dakota DC-3 versi sipil buatan Amerika Serikat (AS). Pesawat ini digunakan secara luas oleh Sekutu selama Perang Dunia II dan tetap di garis depan pelayanan dengan berbagai operator militer selama 1950.
Dakota C-47 dipergunakan oleh TNI-AU sebagai bagian dari alut (alat utama sistem senjata) yang diterima Indonesia atas pengakuan kedaulatannya dari Belanda dan pernah memperkuat Skadron Udara 2, Skadron Udara ,1 dan Skadron DAUM.
Bersama TNI-AU, Dakota C-47 telah turut serta dalam operasi militer penumpasan pemberontakan RMS, DI/TII, PRRI/Permesta, Operasi Trikora dan Operasi Seroja. Dakota C-47 berkiprah dari tahun 1950-an hingga akhirnya pada tahun 1978 diabadikan sebagai salah satu koleksi di Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala, Yogyakarta. Sedangkan miniaturnya turut menghiasai Museum Soesilo Soedarman di Cilacap, Jawa Tengah.