Sekolah Polisi pertama di Indonesia didirikan pada 1927 di Sukabumi, Jawa Barat. Kemudian pada 1 Oktober 1965, Akademi Angkatan Kepolisian (AAK) Sukabumi diresmikan Menteri/Pangak, Irjen Pol Soetjipto Joedodihardjo.
Medio 1966, Presiden Soekarno melantik Laksda Rachmat Sumengkar sebagai Komandan Jenderal Akademi Angkatan Bersenjata RI (AKABRI) yang pertama. Selanjutnya, Taruna Akademi Angkatan Kepolisian (AAK) bergabung ke AKABRI dengan Kampus di Sukabumi (1966 – 1980). Untuk memperingati integrasi AKABRI tersebut, diluncurkan Perangko Integrasi AKABRI: Darat, Laut, Udara, dan Kepolisian yang terbit tahun 1968, dengan nominal Rp 10.
Mayjen Soesilo Soedarman yang ketika itu menjabat Danjen AKABRI turut meninjau sejumlah aktivitas di AKABRI Kepolisian Sukabumi. Seperti ketika Danjen AKABRI meninjau Taruna AAK yang Praktek di Laboratorium Toksikologi, AKPOL Sukabumi, 23 Mei 1978.
Di Surabaya pada Desember 1978, Danjen AKABRI, Mayjen Soesilo Soedarman, menyerahkan Penghargaan Adhi Makayasa kepada Lulusan Terbaik AKABRI 1978. Danjen AKABRI ketika itu didampingi Gubernur AKABRI Darat, Mayjen Gunawan Wibisono dan Gubernur AKABRI Kepolisian, Mayjen Pol Drs Darwyono Wasito melepas Taruna AKABRI Darat, Laut, Udara dan Kepolisian menuju Operasi Magang Yudha di Timor Timur, 1 Maret 1979.
Pada 5 Februari 1979, Wapangab/Pangkopkamtib, Laksamana Soedomo didampingi Danjen AKABRI Mayjen Soesilo Soedarman, berkunjung ke Proyek Kampus AKPOL di Semarang. Kompleks AKABRI-Kepolisian di Candi-Semarang, Jawa Tengah, dibangun di atas lahan seluas 125 hektare dan selesai dibangun pada 1980. GOR Soetadi Ronodipoero di AKPOL Semarang diresmikan Danjen AKABRI, Letjen TNI Soesilo Soedarman pada 28 Juni 1980. Adapun peresmian kampus AKPOL Semarang bertepatan dengan Hari Bhayangkara, 1 Juli 1980.