Kamp Pengungsi Vietnam Di Pulau Galang Riau

Pada April 1975, Pasukan Vietnam Utara memasuki Kota Saigon di Vietnam Selatan, dan Pemerintah Vietnam Selatan menyerah. Sejak itu, Tugas Kontingen GARUDA di International Commission for Control and Supervision (ICCS) di Vietnam, untuk memantau Gencatan Senjata, berakhir sudah.

Pasca Perang Vietnam, Ratusan Ribu Pengungsi Vietnam meninggalkan negaranya menaiki Perahu Perahu(1978). Pada 1979, pengungsi Vietnam berlayar di laut yang ganas dan terdampar di Pulau-Pulau Negara Asia Tenggara. Dan demi kemanusiaan, Indonesia menyediakan Pulau Galang sebagai Kamp Pengungsi Vietnam.

Tahun 1979, Kamp Pengungsi di Pulau Galang dibangun oleh Pemerintah RI bersama Badan PBB Untuk Penanganan Pengungsi (UNHCR). Pulau Galang, yang dikelola UNHCR, menjadi Pusat Transit Para Pengungsi Vietnam sebelum bermukim ke negara-negara yang akan menerimanya. 

Karena kemanusiaan yang ditunjukkan Indonesia, Sekjen PBB Kurt Waldheim berkunjung ke Jakarta untuk mengucapkan terimakasih kepada Presiden Soeharto (1979). Pada Mei 1982, Panglima Kowilhan-I, Letjen Soesilo Soedarman meninjau Kamp Pengungsi Vietnam di Pulau Galang. Saat itu terdapat 10.000 Pengungsi Vietnam yang sedang diproses dan baru tiba lagi 500 pengungsi.

Selama kurun tahun 1979-1996, berhasil di proses dan dimukimkan sekitar 170.000 ex Pengungsi Vietnam dari Pulau Galang menuju Negara-Negara: AS, Canada, Eropa, Australia dan Selandia Baru. Pulau Galang sekarang menjadi Destinasi Wisata Sejarah dan Wisata Ziarah yang kerap dikunjungi para ex Pengungsi Vietnam dari Mancanegara.

Koleksi Museum Soesilo Soedarman, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia
Spread the love

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top